Anak Rantau Gagal Mudik
Ceritanya malam kemarin (25 Des 2014),
Kita, adalah gabungan anak-anak rantau Jogja yang memilih untuk tidak mudik. Padahal sebagian besar teman-teman yang lain memilih untuk menghabiskan hari-hari akhir tahun 2014 di rumah masing-masing. Ah, entahlah. Kita tetap memilih untuk tinggal di sini. Menikmati masa-masa minggu tenang sebelum UAS semester gasal ini dengan berbagai kegiatan untuk melupakan kerinduan dan kegalauan. Aku memilih menyelesaikan tugas akhir semester dan "nyambi" kasih privat. Mail masih setia dengan kerja di kedai. Kak Zaki dan Al lagi sibuk mikirin BEM yang mau mulai buat oprec, dan sementara itu si Sri lagi sibuk buat cari reverensi mau masak apa di proyek akhirnya, yang katanya sih punya tema dari singkong gitu.
Jadi begini,
Kita. Kak Zaki, Al, Mail, dan Aku awalnya sepakat untuk buka puasa bersama. Memilih untuk makan rica-rica tapi ternyata tutup. Ya sudah ganti tempat lain. Dan tetap saja mau muter-muter kemana pun ujungnya taman kuliner juga. Favorit lah. Haha. Dan tanpa sengaja ketemu sama anak dari fakultas tetangga. Lama gak ketemu, jadi melepas kangen ceritanya. Yuhu, lama ngobrol gak penting akhirnya memutuskan buat ke pasar malam sekaten yang ada di alun-alun sana. Yaps, dan inilah kegilaan anak-anak rantau yang gagal mudik. Heboh naik kora-kora, semangat beli tiket, semangat antri, begitu di atas dan mulai di ayun-ayun berlima teriak paling kenceng, sebenernya sih melepas penat, haha. Lucunya, ketika detik-detik terakhir kora-kora ini ditambah kecepatannya, alhasil banyak kata yang muncul dengan spontan.
Kita, adalah gabungan anak-anak rantau Jogja yang memilih untuk tidak mudik. Padahal sebagian besar teman-teman yang lain memilih untuk menghabiskan hari-hari akhir tahun 2014 di rumah masing-masing. Ah, entahlah. Kita tetap memilih untuk tinggal di sini. Menikmati masa-masa minggu tenang sebelum UAS semester gasal ini dengan berbagai kegiatan untuk melupakan kerinduan dan kegalauan. Aku memilih menyelesaikan tugas akhir semester dan "nyambi" kasih privat. Mail masih setia dengan kerja di kedai. Kak Zaki dan Al lagi sibuk mikirin BEM yang mau mulai buat oprec, dan sementara itu si Sri lagi sibuk buat cari reverensi mau masak apa di proyek akhirnya, yang katanya sih punya tema dari singkong gitu.
Jadi begini,
Kita. Kak Zaki, Al, Mail, dan Aku awalnya sepakat untuk buka puasa bersama. Memilih untuk makan rica-rica tapi ternyata tutup. Ya sudah ganti tempat lain. Dan tetap saja mau muter-muter kemana pun ujungnya taman kuliner juga. Favorit lah. Haha. Dan tanpa sengaja ketemu sama anak dari fakultas tetangga. Lama gak ketemu, jadi melepas kangen ceritanya. Yuhu, lama ngobrol gak penting akhirnya memutuskan buat ke pasar malam sekaten yang ada di alun-alun sana. Yaps, dan inilah kegilaan anak-anak rantau yang gagal mudik. Heboh naik kora-kora, semangat beli tiket, semangat antri, begitu di atas dan mulai di ayun-ayun berlima teriak paling kenceng, sebenernya sih melepas penat, haha. Lucunya, ketika detik-detik terakhir kora-kora ini ditambah kecepatannya, alhasil banyak kata yang muncul dengan spontan.
*Aku belum UAS, cukup mas cukup*
*Aku belum pelantikan*
*Aku belum LPJ-an*
*Mending aku naik gunung daripada naik kora-kora*
*Aku belum pelantikan*
*Aku belum LPJ-an*
*Mending aku naik gunung daripada naik kora-kora*
Duh,
Malu gak sih ?
Semua orang yang naik bareng kita langsung liatin melulu. Ah biarlah. Dunia masing-masing. Wkwk. Kemudian setelah berhenti dan turun, kita semua kompakan bilang "udah cukup, satu kali aja, gak lagi-lagi". Tapi tetap saja, rasanya terpuaskan karena udah lepas teriak-teriak. Plong deh.
Dan ceritanya,
Malam itu kita adalah anak-anak yang mencari hiburan. Melupakan sejenak suntuk dan kebosanan. Kita adalah Pita, Kak Zaki, Mail, Al dan satu penyusup anak fakultas tetangga Sri namanya.
Malu gak sih ?
Semua orang yang naik bareng kita langsung liatin melulu. Ah biarlah. Dunia masing-masing. Wkwk. Kemudian setelah berhenti dan turun, kita semua kompakan bilang "udah cukup, satu kali aja, gak lagi-lagi". Tapi tetap saja, rasanya terpuaskan karena udah lepas teriak-teriak. Plong deh.
Dan ceritanya,
Malam itu kita adalah anak-anak yang mencari hiburan. Melupakan sejenak suntuk dan kebosanan. Kita adalah Pita, Kak Zaki, Mail, Al dan satu penyusup anak fakultas tetangga Sri namanya.
#Storyofmylife :)
Komentar
Posting Komentar