Hujan Diawal Tahun

Ini hujan pertama di bulan Januari, hujan pertama pula diawal tahun 2015. Masih saja hujan yang jauh lebih setia, lebih daripada rasa. Mungkin saja, dia pun hujan yang mengawali ketiadaan suara-suara itu lagi. Suara-suara yang beberapa saat sebelum pergantian tahun kemarin sempat ramai menghias. Tentu kau tahu itu...

Suara-suara akhir tahun kala itu mengharap untuk tiadanya ubah dari setiap apa yang telah ada, namun apa, ketika diri ini pun bukan siapa-siapa, memiliki saja tidak, lalu apa yang kemudian tak ubah?. Bukankah berubah adalah suatu keniscayaan, tanda bahwa tak ada yang abadi. "Lalu apa yang menguatkan aku hingga aku masih terus mempertanyakan soal perubahan?. Terus saja tanyakan, sampai pada ombak yang bergulir kencangpun kau tak temui jawab. Bahkan langit senja yang merona itu hanya tertawa terkikik menyaksikan gundah yang terhampar diwajahmu, lalu kau kini masih saja bertanya itu?. Aku tak tahu..."

Pernah suatu ketika, beberapa waktu lalu yang dengan tanpa sengaja aku mempertanyakan ini padamu. Kau ingat?. Ya aku mencoba mencari-cari apa yang aku rasa perlu untuk aku tahu, bukan tanpa apa hanya saja menurutku itu wajar. Seiring tanya yang kemudian kau pertanyakan pula, ada kata-kata yang keluar kala itu. Lamat-lamat aku memahami apa yang menjadi tanyaku, namun aku rasa ini bisa saja aku protes, boleh kan?.

Hujan diawal tahun, masih saja jauh lebih setia untuk tetap ada dibanding rasa yang menghinggap dalam jiwa. Rasa yang timbul tenggelam, semakin hari semakin menyesakkan. Hujan diawal tahun, masih saja menang. Tampil dibaris pertama sebagai yang mencuri perhatianku daripada kamu. Hujan diawal tahun...


Komentar

Postingan Populer