BERSYUKUR ITU NIKMAT
"Waidzaa kunta fi ni'matin far'aha, fainnal-ma'ashi tuziilun-ni'ama"
Jikalau kamu telah mendapatkan nikmat, jagalah nikmat itu, karena sesungguhnya kemaksiatan itu menghilangkan nikmat
Bersyukur
berarti membuka diri, membuka hati, dan membuka pikiran untuk
mendapatkan pencerahan dari berbagai sumber. Rasa syukur itu harus
dimulai dari "membuka diri" terhadap apa yang sudah diberikan Tuhan
kepada kita. Tanpa membuka diri, akan sulit bagi kita untuk mensyukuri
apa yang telah ada. Jika kita tidak membuka diri, kita akan terjebak
untuk mengingkari nikmat.
Ada
dua hal yang menyebabkan manusia mengingkari nikmat, yaitu merasa bahwa
dirinya belum diberi apa-apa, dan merasa bahwa apa yang ia dapatkan
sekarang semata-mata hasil kerja kerasnya, dan bukan pemberian Allah.
Setelah
kita membuka diri, tahapan selanjutnya membuka mata, membuka
penglihatan. Membuka penglihatan berarti melihat apa-apa di sekeliling
kita, dan menyadari betapa banyak nikmat yang telah diberikan Allah
kepada kita. Lihatlah, mereka yang memiliki ekonomi dan kehidupan jauh
dibawah kita, mereka yang memiliki harta lebih sedikit dibanding kita,
lebih miskin, dan lebih kekurangan. Kemudian lihat pula orang yang
sakit, mereka yang bersusah payah mencari pekerjaan meski dengan
penghasilan yang kecil. Lihatlah berbagai kekurangan yang ada pada orang
lain. Semua itu akan membuat kita lebih pandai dan lebih banyak
bersyukur, bahwasanya nikmat yang kita terima jauh lebih besar daripada
nikmat yang diberikan kepada orang lain.
Setelah
membuka mata, kita juga harus membuka telinga. Mendengarkan secara
jernih berbagai masukan dan informasi dari luar. Terbukanya wawasan dan
pengetahuan yang kita miliki akan memberikan makna lebih besar dari
proses memahami nikmat yang telah diberikan.
Membuka
diri secara lebih besar ada pada membuka hati nurani. Membuka hati
nurani artinya berjiwa besar terhadap apa yang terjadi dan selalu
berpikir positif. Apapun yang terjadi pada diri kita, baik maupun buruk,
adalah nikmat yang diberikan oleh Allah untuk menguji apakah kita
tambah bersyukur atau mengingkari nikmat tersebut.
Dengan
bersyukur, nikmat yang ada bisa bertambah. Karena dengan bersyukur
manusia menemukan kedamaian hati dan orientasi hidup yang benar.
Bersyukur akan membuat hidup manusia lebih bermakna. Tidak lagi berpikir
jangka pendek, tetapi bagaimana memaknai hidup secara lebih baik di
masa mendatang. Dan mensyukuri nikmat tidak cukup hanya terucap di
bibir, tetapi juga dengan tindakan-tindakan yang nyata dan mendukung
sifat dan sikap positif tersebut.
Bertambahnya
nikmat pun tidak semata-mata langsung ditambahkan nikmatnya, tetapi
juga atas dasar kerja keras, usaha yang sungguh-sungguh, berpikir
positif, berjiwa besar, yang kesemuanya akan membuat kita terbuka
potensinya untuk menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi.
Adanya
produktivitas yang lebih tinggi inilah bentuk nyata dari janji Allah
bahwa Dia akan menambah nikmat bagi orang-orang yang mau bersyukur.
######
Itulah makna nikmat yang akan selalu ditambah jika kita bersyukur
Terima kasih,
Panti Asuhan Asy-Syafi'iyah, Kemirikebo, Turi, Sleman. Minggu, 22 Februari 2015.
#Journey #Storyofmylife
Komentar
Posting Komentar