Orang Baik
Pernah suatu kali aku bertanya pada seseorang, entah itu siapa. Kami bersua pada perjalanan rutin Jogja - Cilacap. Tepatnya satu tahun lalu, dan aku tetiba kembali mengingatnya. Tapi mungkin, jika ibu ku masih ada beliau juga akan menjawab yang sama. Aku ingin tahu siapa orang yang baik itu, dan ini jawab yang aku dapat..
Berawal dari obrolan asik perihal sekolah, wanita, kerja...
....
Aku : "Bu, boleh saya bertanya?"
Ibu : "Tentu Pita, apa?"
Aku : "Siapa orang baik itu bu? atau seperti apa orang yang baik itu? sepertinya sekarang ini susah cari orang baik. hehe.."
Ibu : "Pita....(sambil menyunging senyum). Orang baik itu menurut saya adalah orang yang perkataan, perbuatan, sama, tidak ada bedanya bisa disebut tidak munafik. Orang yang baik itu ketika kita didekatnya, membuat kita juga menjadi baik, kita ketularan. Terus lagi, orang baik itu yang mendekatkan kita sama kebaikan-kebaikan lain yang sebelumnya belum pernah kita lakukan. Misal nih, Pita kenal sama temen yang sering ajak ke pengajian, ngaji, liqo, dan lainnya, nah itu salah satu orang baik. Untuk yang lain pasti bisa Pita pahami sendiri ya.."
Aku : (sejenak merenungi) "Iya ya Bu, orang yang baik itu memang orang yang membawa kita pada kebaikan, entah bagaimana bentuknya, yang membuat kita semakin dekat dengan pencipta, sesama, dan sekitar..."
Ibu : "Nah, itu Pita bisa menyimpulkan..."
Aku : "Iya Bu... (kataku sambil tersenyum)"
....
Beranjak dari obrolan itu, kemudian fokus pembicaraan berganti menjadi seputar anak dan bakti istri kepada suami. Aku benar takjub dengan beliau, yang sudah bersekolah tinggi, sudah dapat kerja bahkan "PNS", tapi begitu bekeluarga dan memiliki momongan, suami menghendaki beliau di rumah untuk anak, keluarga, dan orang tua yang saat itu sudah semakin "sepuh". Beliau tegas memutuskan dan ikhlas menjalani. Disamping beliau mengurus rumah tangga, beliau tetap berusaha dan mengembangkan diri dengan berwirausaha untuk membantu keuangan keluarga, Namun hal itu beliau lakukan pun atas izin suami. Salut...
Belajar dari ibu itu, aku menjadi paham bahwa ketika seorang anak wanita sudah menikah menjadi seorang istri, maka tanggung jawab nya penuh pada suami, bukan lagi pada ayah - ibu nya. Istri wajib nurut dengan suami, apapun, segala yang membawa pada kebaikan...
Bersua dengan ibu itu pada perjalanan rutin Jogja - Cilacap, memberi banyak cerita tersendiri. Sekali lagi aku percaya, ibu itu adalah orang baik. Beliau telah menularkan kebaikan padaku. Membagi cerita hidupnya, membagi pengalaman perjalanan luar biasa dalam sebuah keluarga...
Terima kasih, ibu. Semoga suatu waktu dapat bersua lagi. Oiya, jadi ingat sesuatu soal sekolah, semoga anak ibu mendapat sekolah (pondok pesantren) yang sesuai dan cocok nggih bu. Barokallahu fiika bu....
****
Ithadiy..
dalam ingatan tentang pertemuan singkat pada perjalanan rutin Jogja - Cilacap ^^
Komentar
Posting Komentar