Sama-sama
Perjalanan ini nampaknya akan lebih indah bila kita sama-sama tahu ke mana tujuannya. Pahami juga, pasti suatu waktu kita akan menemukan lelah. Lelah untuk berjalan, lelah untuk berjuang, lelah untuk bertahan, hingga akhirnya lepas, menyerah. Mau menemukan ujung bernama tujuan, atau penyelesaian bersebut menyerah dan sesal?. Pilihan ada pada tangan kita berdua, kan? Kita berdua sebagai pelaku perjalanan ini, ya, perjalanan yang tidak singkat, tapi belum cukup lama pula. Ambigu memang, sekaligus relatif. Tahu kenapa?
Ternyata sudah sampai pada tahun, bukan lagi cukup pada detik, menit, jam, hari, bulan. Tapi tahun, ya tahun bisa memberi tanda semua sudah sedari lama. Kenapa tak pernah sampaikan?
Sesekali sempat menjadi teman perjalanan, masih ingat kan?. Denganmu, bukan perjalanan panjang kebiasaan memang, Tapi selalu berkesan. Ya, aku akui. Atas hal itu, aku temui banyak jalan-jalan baru, dari sebuah kecintaan kita yang sama, dari sebuah kesenangan kita yang senada. Banyak waktu yang terbuang dan dirasa tidak pernah sia-sia. Bahkan selalu saja meminta untuk diulang. Apakah ingat betapa kita suka dengan perjalanan itu? Perjalanan mencari apa yang sama-sama kita suka. Harapku kau dapat tahu apa, semoga!
Untuk sebuah perjalanan yang lebih jauh. Sama-sama tahu ke mana tujuannya memang akan membuat perjalanan lebih indah. Yakinlah akan itu!. Lalu, apa sudah ada wacana untuk tujuan kita yang sama?. Mari saling bertanya pada hati masing-masing.
Perjalanan ini tidak akan mulus saja, kau tahu itu pasti. Perjalanan ini panjang, perlu waktu dan proses yang memakan tenaga. Atau bahkan bila sampai pada titik lelahnya, perjalanan ini bisa membunuh kita, melumpuhkan langkah kita, membuatnya engan melangkah, terdiam dan perlahan temui usai, mati begitu saja. Mati sebelum sampai tujuan. Mau begitu?
Untuk semua perjalanan yang nantinya akan kita lalui -Jika kamu bersungguh-
Aku mohon lupakan. Sabar dan ikhlaskan, Apabila sampai, Dia sendiri yang akan membuka pintu itu, Pintu-pintu sebagai gerbang awal perjalanan kita. Belajarlah lebih dulu. Pelajari Aku, pelajari dirimu, pelajari Dia. Menyiapkan segala sesuatu dengan sebaiknya. Aku, kamu, sama-sama ingin menikmati perjalanan terindah, kan?
dari resah yang meminta untuk diakui keberadaannya
Komentar
Posting Komentar