Semangat Erga Dibalik Osteogenesis Imperfecta
Foto: Dokumentasi Kegiatan SAS in Action
Setelah sempat tertunda berjumpa dengan Erga, akhirnya hari ini Sabtu
(25/03) Allah izinkan kami bersilaturahmi dan melihat secara langsung
bagaimana kondisi Galih Erga Bahtiar (3,5th), atau yang akrab disapa
Erga di rumahnya yang sederhana di daerah Ngijon, Sumberarum, Minggir,
Sleman.
Erga adalah bocah cilik dengan Osteogenesis Imperfecta. Kelainan ini
merupakan kelainan genetik yang langka ditandai dengan tulang yang mudah
patah. OI disebabkan oleh masalah dengan kuantitas atau kualitas
kolagen tulang akibat cacat genetik. Dari cerita yang dipaparkan oleh
ibunda Erga (Nisca, 29th) keturunan kakeknya ada yang mengalami masalah
tulang, namun tidak separah Erga. Erga sendiri ketika lahir sudah
mengalami kondisi terdapat patah pada beberapa bagian tulangnya. Semasa
kehamilan, Dokter sudah memberi tahu bahwa kondisi bayi Erga tidak bisa
tumbuh normal seperti bayi lainnya. Karena itu sang ibu dan keluarga
sudah bersiap-siap dan mengikhlaskan kemungkinan terburuk dari bayi
Erga, sampai akhirnya bayi Erga lahir dengan persalinan normal namun
kondisi fisiknya sangat lemah. Ketika bayi Erga bersin, menyusu, dan
bergerak sedikit maka ia akan menangis dikarenakan tulang rusuknya yang
lemah hingga menjepit organ dalam.
Beberapa waktu setelah Erga lahir, kondisi tubuhnya masih lemah dan
ditemukan sebanyak 23 titik patah tulang di dalam tubuh Erga. Setiap
bulan Erga harus mengkonsumsi obat guna menguatkan struktur tulang Erga.
Dengan kondisi ekonomi keluarga yang lemah, orang tua Erga harus
bekerja keras agar dapat menebus obat untuk buah hatinya itu. Ayah Erga
bernama Suparyanto (33th) adalah seorang peternak dan penjual domba.
Sang ibu hanyalah seorang ibu rumah tangga dan sesekali membantu sang
suami bekerja.
Terlepas dari segala kekeurangan yang dimiliki Erga, ia adalah
seorang anak yang lincah, pintar, dan berani. Terbukti ketika kami
mengunjungi rumahnya, Erga tidak malu untuk berkomunikasi dan bercanda
dengan kami walau baru pertama kali bertemu. Meskipun Erga sudah divonis
tidak bisa sembuh seumur hidup, dan kemungkinan untuk bisa berjalan
normal sangat kecil namun ia tetap bersemangat untuk bisa tumbuh
mengeluarkan potensi seperti anak-anak lainnya. Tutur kata dan bahasa
anak seumuran Erga sangat bagus dan lancar, ia pun mempunyai mimpi
menjadi pemadam kebakaran dan pembalap motor trail.
Dari informasi yang didapatkan dari ibunya, Erga sudah sangat ingin
bersekolah (PAUD). Tetapi sang ibu belum menyekolahkannya, karena masih
banyak faktor yang harus dipertimbangkan dan dipersiapkan. Hari ini kita
belajar dari ibu Nisca tentang arti rasa syukur atas apapun yang Allah
berikan kepada kita termasuk anak, akan ada jalan bagi siapa saja yang
terus berusaha dan berdoa kepada-Nya. Dari Erga kita belajar, akan
selalu ada harapan dan masa depan yang cerah yang dapat kita gapai
apapun kondisi kita selama kita yakin bahwa kita bisa.
Pejuang SAS memberikan bantuan berupa uang tunai dan paket susu
formula untuk Erga. Semoga Erga dan keluarga diberi kesehatan,
kelancaran rizki, dan kekuatan dalam menjalani kehidupan. Khusus untuk
Erga, mari kita doakan semoga ia bisa tumbuh menjadi anak yang soleh,
cerdas, dan berbakti pada orang tua, agama dan negara. Aamiin.
--------------- @@ ---------------
Ikuti terus perkembangan kami
F : Sedekah Apa Saja
T : @sedekahapasaja
Ig : @sedekahapasaja
www.sedekahapasaja.com
Donasi : 709 011 4381 (Bank Syariah Mandiri an Ratih Kartika kode 451)
Konfirmasi SMS : 089 6788 299 45
F : Sedekah Apa Saja
T : @sedekahapasaja
Ig : @sedekahapasaja
www.sedekahapasaja.com
Donasi : 709 011 4381 (Bank Syariah Mandiri an Ratih Kartika kode 451)
Konfirmasi SMS : 089 6788 299 45
– Sedekah Apa Saja –
Bergerak, Berbagi, Menginspirasi
Bergerak, Berbagi, Menginspirasi
PS: Postingan pertama ada pada website resmi Komunitas Sedekah Apa Saja di link http://sedekahapasaja.com/2016/03/26/sas-in-action-26-semangat-erga-di-balik-osteogenesis-imperfecta/
Komentar
Posting Komentar