SeMANGAT MENULIS BY SERIBU MIMPI
Terhitung sejak tahun 2014, Seribu Mimpi terbentuk berkat ide seorang mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi FE UNY, Sariyatul Ilyana. Ilyana bersama beberapa rekan kuliahnya membentuk sebuah tim yang diberi nama Seribu Mimpi. Pada awal berdiri, fokus kegiatan yang dilakukan oleh Tim Seribu Mimpi adalah untuk memberikan motivasi pada adik-adik yang tinggal Panti Asuhan untuk terus berani bermimpi dan berjuang mewujudkannya. Itulah mengapa, nama yang diberikan pun sejalan dengan kegiatan mereka, yakni “Seribu Mimpi”.
Pada
tahun 2015 awal atas hasil diskusi bersama, Seribu Mimpi berubah konsep dari
yang semua berfokus pada pemberian motivasi menjadi pelatihan kepenulisan,
dengan sasaran tetap untuk adik-adik di Panti Asuhan. Kemudian bersamaan dengan
itu munculnya sebuah branding baru ”Semangat Menulis” sebagai nama kegiatan yang
diusung oleh Tim Seribu Mimpi tersebut.
Sejak
berubah konsep menjadi pelatihan kepenulisan di tahun 2015 ini, Tim Seribu
Mimpi bekerjasama dengan sebuah Yayasan yang bergerak di bidang sosial
kepemudaan, yaitu Yayasan Senyumkita. Tim Seribu Mimpi dengan kegiatan Semangat
Menulisnya ini menjadi salah satu event dari Program Semangat Yayasan
Senyumkita sebagai salah satu bentuk pemberdayaan pemuda yang tinggal di Panti
Asuhan wilayah DIY dan sekitarnya.
Semangat
Menulis hingga saat ini sudah berjalan sebanyak 5 kali dengan mitra Panti
Asuhan sejumlah lebih dari 6 Panti, dimulai
sejak Januari 2015. Panti Asuhan yang telah bergabung dalam kegiatan Semangat
Menulis antara lain: PA Putri Islam Giwangan, PA Ibadah Bunda, PA Sabihul Huda,
PA Mafaza, PA Darun Najah, PA Al-Islam, dan beberapa panti asuhan lain di
wilayah DIY. Kegiatan semangat menulis mengambil pokok pada pelatihan berupa
pembuatan karya tulis berupa puisi, cerpen, artikel, prosa, dan komik. Tim
bekerjasama dengan beberapa teman dari FLP untuk menjadi narasumber bidang
penulisan pusisi, cerpen, prosa serta artikel. Selain itu sebagai narasumber
untuk bidang komik, Tim bekerjasama dengan beberapa teman dari Otlen.
Di
dalam melakukan kegiatannya, Tim Seribu Mimpi memiliki beberapa volunteer yang
kemudian disebut dengan “Teman Seribu Mimpi”. Sampai saat ini sebanyak 18 orang
sudah bergabung ke dalam Tim Serbu Mimpi. Sebelum terjun langsung ke lapangan
membersamai adik-adik pada pelatihan kepenulisan, volunteer terlebih dahulu
diberikan bekal materi oleh beberapa Narasumber yang ahli di bidang
kepenulisan. Hal ini ditujukan agar Tim siap dan memiliki bekal cukup dalam
memberikan pendampingan bagi adik-adik yang mengikuti pelatihan, karena selain
sebagai pendamping setiap volunteer juga diberikan tugas untuk memberikan
masukan serta koreksi bagi karya-karya yang dibuat.
Seribu
Mimpi dengan kegiatan Semangat Menulisnya ini hadir bukan tanpa tujuan, Seribu
Mimpi memiliki harapan besar bagi pemuda terutama yang tinggal di Panti Asuhan
untuk dapat terus produktif berkarya terutama dalam bidang kepenulisan . Oleh
karena itu, Seribu Mimpi juga memberikan wadah untuk hasil karya mereka dengan
adanya pembuatan “Setia Magazine”. Majalah ini berisi hasil karya dari setiap
Adik-adik Panti Asuhan yang menjadi mitra Tim Seribu Mimpi dan Yayasan
Senyumkita dalam kegiatan Semangat Menulis. Sampai sejauh ini Setia Magazine
sudah terbit sebanyak 2 kali untuk periode tahun 2015, dan saat ini sedang dalam
tahap pembuatan untuk cetak periode tahun 2016. Tim redaksi dari Majalah Setia
ini sendiri merupakan volunteer Seribu Mimpi.
Seribu
Mimpi hadir dengan niat tulus memberi sedikit arti bagi mereka, Adik-adik yang
tinggal di Panti Asuhan agar dapat terus berkarya mengekspresikan dirinya
melalui tulisan. Satu hal yang membuat Seribu Mimpi terus menumbuhkan
semangatnya, yakni sebuah peribahasa: “Apabila kau ingin mengenal dunia,
membacalah. Dan apabila kau ingin dikenal dunia, menulislah.” Sebuah mimpi yang
begitu luar biasa, membuat Adik-adik yang tinggal di Panti Asuhan dapat dikenal
melalui karya mereka. Sungguh luar biasa.
Aku, Diyah Puspita Rini. Salah satu "Teman Seribu Mimpi". Mari bergabung bersama kami :)
Komentar
Posting Komentar