Tuhan Lebih Tahu
Bisa jadi,
Sakit yang paling menyusahkan setiap orang adalah sakit bernama rindu. Yang semua orang kemudian setuju obatnya hanyalah satu, temu: bertemu dengan apa-apa ataupun siapa.
Rindu. Mungkin muncul karena: kita pernah merasakan sesuatu lalu saat ini ingin mengulangnya; atau mungkin karena kita belum pernah merasakannya lantas saat ini mendambakannya. Ah, tentu siapa saja punya versinya sendiri, beragam alasannya sendiri-sendiri.
Apalagi bagi orang-orang yang berkisah dalam jarak. Merayakan perpisahan dengan nyanyian kerinduan setiap waktu. Belajar bagaimana menemukan dan meracik penawar sakit bernama rindu: meski dalam dirinya sudah tahu, obatnya hanyalah temu; dan sering kali itu tidak berlaku, sudah barang tentu selalu ada yang menjadi pewajaran akan temu yang tertunda.
Tapi,
Dalam segala hal menyayat hati itu -tentang perpisahan, jarak, dan rindu- ada sesuatu yang kerap kali luput dari perhatian kita: bahwa dikesemuanya ada campur tangan Tuhan.
Tuhan pasti bertanggung jawab. Menciptakan perpisahan: dengan segala pernik pelangkapnya; jarak dan rindu. Itu berarti, Tuhan siap menanggung resiko menerima rentetan doa-doa tentang pertemuan yang antri untuk dikabulkan: karena apa lagi yang lebih menentramkan hati-pikiran daripada doa?.
Maka,
Jika sakit paling menyakitkan itu tengah mendera, lantas temu yang didamba harus tertunda. Berdoalah. Tuhan lebih tahu itu: segala alternatif pengobat sakitmu. Tuhan lebih tahu. Sudah pasti.
--Aku yang tengah merindu, bersama doa-doa untuk segera bertemu (kamu)--
@ithadiy , 2017
Komentar
Posting Komentar