Namamu

Untukmu...
 
Sudah ku rapal kata-kata
Ku jadikan doa selepas sembahyang
Dalamnya ada namamu ku sebut
Tapi, kau tak perlu tahu apa yang kuucapkan

Aku sudah lupakan
Lantaran apa yang kita ingat-ingat
Itulah yang kita harap-harapkan
Dan aku, tak mau doaku hanya sekedar menjadi harapan

Kelak,
Ketika kau bangun di pagi buta
Aku harus pula ikut serta
Akan ku rasa pula deras keringat menetes
Ketika kau lelah bekerja
Segalanya menjadi bagian dari sujud kita yang lain
Mengerakkan bumi hingga menggetarkan langit
Mengantarkan kata-kata yang tak henti kita rapal

Kau menanamnya
Pohon-pohon yang menghidupkan kita
Aku bantu merawatnya
Biar selamanya tumbuh
Meneduhkan terikmu, melindungi malammu

Aku selalu merapal namamu
Dan barangkali,
Memang hanya namamu
Yang ku sebut dalam doaku yang sederhana
Sungguh, sangat sederhana


Yogyakarta, 2 bulan sebelum 25 tahunmu :)

Komentar

Postingan Populer