Cinta Pertama Bagi Anak Perempuannya: Bapak
[Drama seorang Bapak sesaat sebelum menikahkah anak perempuannya]
"Pit nanti kalau Bapak lupa ngucapnya pas Ijab, Pipit ingetin Bapak ya, senggol atau gimana"
"Wah, ya jangan lupa dong Pak. Ndak boleh lupa pokoknya"
"Bapak kan belum apal nama lengkap mas mu, semalem latihan sampe jam 2 pagi, ya gimana dong kalau nanti lupa"
"Yaah Bapak.........."
"Wah, ya jangan lupa dong Pak. Ndak boleh lupa pokoknya"
"Bapak kan belum apal nama lengkap mas mu, semalem latihan sampe jam 2 pagi, ya gimana dong kalau nanti lupa"
"Yaah Bapak.........."
Bapak, laki-laki yang rindunya tak pernah terucap, yang daya upayanya tak pernah terhenti, yang kasihnya tak terbatas. Bapak, laki-laki yang tidak pernah memuji berlebihan atas pencapaian anaknya, yang selalu mendorong untuk bangkit dan berbenah diri saat gagal, yang selalu tampil terdepan sebagai yang paling menguatkan. Bapak, laki-laki yang merawatku sekian tahun tanpa dampingan seorang istri. Bapak, terima kasih, telah mengantarku hingga titik ini.
Pipit sungguh tahu bagaimana perasaan bapak saat itu, sambil memegang tangan laki-laki yang ada di depanmu, seluruh badanmu gemetar, suaramu parau, mencoba menahan isak. Dan terima kasih, untuk restu yang telah diberi, semoga Bapak selalu dalam kelimpahan keberkahan Allah. Aamiin Yaa Rabbalallamin
Komentar
Posting Komentar